Kantor
PT. Panguji Luhur Utama
Perang Tabuk dan Latar Belakangnya

Perang Tabuk adalah perang yang terjadi di wilayah Tabuk. Perang Tabuk sendiri merupakan peperangan kedua dari kaum muslimin yang saat itu melawan kekaisaran Byzantium di wilayah Romawi Timur. Kaum Muslimin melawan Romawi di bulan Rajab tepatnya pada tahun ke-9 Hijriah atau 630 Masehi. Ternyata, wilayah Tabuk sendiri adalah nama daerah yang cukup jauh dari jazirah Arab. Tabuk berada di sebelah barat laut daerah Madinah. Keduanya terpisah jarak sebesar 683 kilometer. Perang ini merupakan satu pembalasan dari kaisar Byzantium Romawi yang sebelumnya sudah mengalami kekalahan pada perang Mu’tah di tahun 6 Hijriah.
Perang Tabuk merupakan pertempuran terakhir yang diikuti oleh Nabi Muhammad. Meskipun merupakan perang yang menjadi pembalasan dari bangsa Romawi, tentunya kaum muslimin mempunyai tujuan khusus mengapa menyetujui jatuhnya perang yang saat itu masih didampingi langsung oleh Rasulullah SAW. Para sahabat saat itu pun saling berlomba-lomba menyumbangkan hartanya untuk tujuan perang membela Agama Islam.
Dibalik Perang Tabuk terdapat berbagai fakta yang perlu diketahui khususnya oleh para kaum muslimin. Jangan sampai fakta-fakta tersebut terlewatkan saat ingin mempelajari seluk beluk dari Perang Tabuk. Beberapa fakta tentang Perang Tabuk secara lengkap mulai dari latar belakang hingga berbagai fakta kronologi yang harus kamu ketahui :
Perang Tabuk adalah perang pembalasan dari kekaisaran Romawi yang sebelumnya kalah melawan kaum muslimin. Romawi pernah mengalami kekalahan terhadap kaum muslimin yang saat itu memenangkan Perang Mu’tah. Kekaisaran Byzantium Romawi juga ingin mendominasi kembali wilayah sebelah utara dari Arab saat itu sehingga terjadilah Perang Tabuk.
Perang Tabuk menjadi satu bentuk penolakan dan wujud keinginan dari kaum muslimin untuk meruntuhkan dominasi Kekaisaran Romawi. Kekaisaran Romawi yang mendominasi wilayah bagian utara Jazirah Arab mulai melakukan beberapa gangguan stabilitas politik yang didalangi langsung oleh Kekaisaran Byzantium Romawi.
Salah satu fakta menarik dari Perang Tabuk adalah adanya peran langsung Rasulullah Muhammad SAW. Rasulullah SAW bahkan memimpin langsung pasukan kaum muslimin pada perang di bulan Rajab tersebut. Sebanyak 39.000 pasukan berangkat bersama Rasulullah SAW dengan semangat membela Islam di akhir Oktober tahun 630 Masehi.
Karena kerap terjadi cuaca ekstrem di wilayah Jazirah Arab sebelah utara, Rasulullah SAW nggak lupa untuk mengingatkan kepada para pasukannya untuk selalu waspada. Bahkan hal tersebut sampai membuat Kaisar Heraclius yang merupakan pemimpin tertinggi kekaisaran Byzantium di Romawi Timur terkejut dan minder karena kaum muslimin tetap berhasil datang ke Tabuk di bawah cuaca ekstrem yang tak bersahabat.
Perang Tabuk berhasil dimenangkan oleh kaum muslimin yang semakin membuat nyali pasukan bangsa Romawi menjadi ciut. Meskipun di bawah cuaca Tabuk yang nggak memungkinkan membuat manusia bertahan dan betah di bawahnya, kaum muslimin tetap bisa memenangkan perang. Masa perang disudahi karena Allah SWT lah yang melindungi kaum mukmin dari peperangan itu sendiri. Saat itu Rasulullah SAW mengutus Khalid bin Walid serta beberapa pasukan sebagai front depan yang memantau berbagai pergerakan dari pasukan Byzantium Romawi Timur. Nyatanya, pasukan muslimin tak melihat adanya tanda apapun terkait kedatangan atau serangan pasukan Byzantium Romawi sendiri.
Meskipun sudah menang, saat dalam perjalanan kembali pulang, pasukan kaum muslimin sempat dicegat oleh beberapa orang munafik. Lokasinya adalah di atas sebuah bukit. Terdapat sebanyak dua belas orang munafik yang berkeinginan untuk membunuh Rasulullah SAW. Hudzaifah berhasil menggagalkan para munafik yang ada.  Hudzaifah berhasil melindungi Rasulullah dengan memukul kuda orang-orang yang akan menyerang memakai tongkat yang dibawanya. Mereka pun akhirnya melarikan diri dari pasukan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW langsung memberi tahu siapa saja orang-orang munafik yang ada dan apakah tujuan mereka sebenarnya. Hudzaifah akhirnya mendapat julukan sang penjaga rahasia Rasulullah SAW karena hal ini. 
Tak hanya kemenangan saja yang didapat oleh kaum muslimin, Perang Tabuk nyatanya menambah pengaruh baik dari Islam di mata masyarakat Tabuk sendiri. Selama berada lebih kurang sekitar 20 hari di daerah Tabuk, rupanya Rasulullah SAW berusaha menjalin kerja sama yang baik dengan masyarakat sana. Masyarakat yang terdiri dari kaum Yahudi, Nasrani, serta Badui pun menyambut baik itikad Rasulullah SAW. Tidak sampai di situ, setelah sepakat menjalin kerjasama dengan kaum muslimin Jazirah Arab, penduduk Tabuk bahkan bersedia membayar jizyah atau pajak keamanan.
 
	

